Selasa, 10 September 2013

"SHOWS I WATCHED LAST SUMMER" by GITA GUTAWA


  • SHOWS I WATCHED LAST SUMMER
  • Mungkin banyak dari kalian yang tau dan sadar bahwa saya senang sekali menonton pertunjukan musik, apapun bentuknya dan apapun genrenya. Saya senang mencari pengalaman batin, melihat musik yang biasanya hanya dinikmati oleh telinga menjadi sebuah pertunjukan yang lengkap di atas panggung. Ditambah lagi, saya merasa banyak sekali ilmu-ilmu dan pelajaran penting yang selalu saja bisa saya dapat dari melihat performance sang penyanyi dan musisi-musisinya. Liburan summer saya kemarin ini pun saya manfaatkan untuk menonton segala macam pertunjukan musik, mulai dari konser-konser, musikal, serta festival-festival musik – yang memang biasanya hanya diselenggarakan pada saat summer.

    Selama saya summerschool di London pada bulan Juli kemarin, saya menyempatkan untuk menonton beberapa pertunjukan musikal. Saya memang penggemar musikal karena saya senang melihat bagaimana sebuah cerita bisa menjadi begitu nyata lewat lagu, tarian, dan setting panggung yang sesuai. Billy Elliot was my favorite! Cerita tentang anak laki-laki yang sangat menyukai ballet namun ditentang oleh keluarganya karena kondisi Ekonomi di Inggris yang tengah susah pada era Margaret Tatcher. Tarian si anak kecil ini begitu bagus ditambah dengan efek-efek panggung serta lagu-lagu yang menyentuh sehingga banyak sekali yang terharu hingga berair matanya, termasuk saya hehe.
    Ada juga Ghost: The Musical yang diadaptasi dari film berjudul sama pada era 90. Musikal ini terhitung baru, sehingga banyak menggunakan teknologi canggih dan ilusi-ilusi menarik untuk menghidupkan karakter si Ghost (hantu) pada cerita tersebut. Musiknya sangat pop dan ringan, dan pastinya lagu soundtrack film Ghost, Unchained Melody, menjadi musik tema utama dari musikal ini.

    Selain menonton musikal, saya juga sempat menonton beberapa festival musik yang diselenggarakan di UK. Yang pertama adalah Milton Keynes Bowl dimana pengisi acaranya adalah Swedish House Mafia, Calvin Harris, Alesso, dan dj-dj ternama lainnya. Sesungguhnya saya bukan penggemar berat electronic dance music, tapi saya tertarik untuk melihat suasana festival musik tersebut. Ditambah lagi, festival ini adalah acara terakhir bagi Swedish House Mafia as a group sebelum mereka bubar. Secara keseluruhan, seru lah untuk pertama kali menonton festival musik di UK. Hehe.
    Beberapa waktu lalu, saya juga sempat datang ke festival yang serupa bernama Creamfields dimana acaranya berlangsung selama 3 hari. Saya kebetulan hanya membeli tiket untuk 2 hari terakhir dan saya sempat ber-camping bersama teman-teman saya karena memang disediakan tempat. Pengalaman yang lucu karena kita harus set up tenda sendiri dan tidur di sleeping bag, namun hanya cukup dilakukan sekali karena sangat repot dan tempatnya penuh lumpur sehingga tidak nyaman. Ditambah lagi dengan cuaca yang sangat buruk dengan hujan yang lebat semalaman, sehingga semua performance di hari terakhir pun dibatalkan. What a bummer. Coba di UK ada pawang yang bantuin.  :)
    Saya juga sempat menonton sebuah konser klasik bersama papa saya saat keluarga saya liburan di London. Kebetulan, papa saya dulu pernah berkolaborasi dengan London Symphony Orchestra dan mereka menyelenggarakan sebuah konser pada pertengahan Agustus kemarin di Royal Albert Hall.
    Ini adalah pertama kalinya saya menonton pertunjukan orkestra klasik memainkan lagu yang benar-benar klasik dari Sergei Provokiev, musisi Rusia abad 20. Pertunjukan terdiri dari 3 bagian komposisi, dimana setiap bagiannya berlangsung sekitar 40 menit. Saya menyadari bahwa tidak semua orang bisa tahan mendengarkan dan menonton hanya orkestra klasik se-lama itu, tidak boleh tepuk tangan dan tidak boleh bersuara pula. Namun, hebatnya, Royal Albert Hall yang berkapasitas lebih dari 5000 orang bisa penuh. Bahkan, ada pula penonton festival yang menonton sambil berdiri layaknya sedang menonton konser Pop atau Rock lainnya. Mengagumkan sebenarnya, karena saya pesimis Indonesia bisa menyelenggarakan sebuah konser klasik yang dapat mendatang segitu banyaknya orang. Namun, lagi-lagi, London Symphony Orchestra adalah sebuah orkestra dunia dan sudah memiliki penggemar setia. Mereka pun memainkan komposisi yang cukup rumit dengan begitu indah, sehingga memang menakjubkan untuk ditonton.
    Ya, begitulah laporan music shows yang saya tonton selama summer ini. Laporan konser-konser selanjutnya segera menyusul!

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar