Selasa, 10 September 2013

DI ATAS RATA-RATA

Blog



  • INDONESIA TIDAK KALAH


  • Sudah lama sekali rasanya sejak terakhir kali saya nge-blog dan banyak sekali yang meminta saya untuk menulis lagi. Maafkan kesibukan saya :) Pertama, kuliah saya di tahun kedua kemarin ini semakin berat. Mulai banyak essay yang harus saya tulis, jadi rasanya berdosa sekali saya kalau malah nge-blog dan essay saya ditelantarkan. Lalu – banyak juga yang mungkin sudah tau – bahwa selain soal kuliah, saya juga sibuk dengan project “DI ATAS RATA-RATA” bersama ayah saya. Nah, mumpung sekarang saya lagi free, saya ingin cerita tentang banyak sekali hal.
    Sekitar 3 bulan yang lalu, project “DI ATAS RATA-RATA” atau disingkat DARR berhasil di-release dalam bentuk album dan baru beberapa hari yang lalu, konsernya sukses digelar. Saya senang dan bangga sekali bahwa project ini mendapat sambutan yang luar biasa dari banyak orang. Bagi yang belum tau apa project DARR itu, jadi saya dan ayah saya mengumpulkan sejumlah anak-anak Indonesia yang menurut kami istimewa di bidang musik. Sebenarnya project ini berawal dari obrolan asal saya dan ayah saya saat sedang sarapan pagi. Ayah saya yang waktu itu baru saja menyelesaikan musikal laskar pelangi banyak bekerjasama dengan anak-anak bermusikalitas tinggi dan kami bersependapat bahwa sebenarnya banyak sekali anak Indonesia yang mempunyai potensi besar namun tidak digarap dengan baik atau tidak menemukan wadah yang tepat. Secara industri pun, musik anak-anak sudah seperti kehilangan tempat. Tidak banyak lagu anak-anak baru dan kualitas pun tak pernah dipikirkan karena dianggap “Ah, hanya untuk anak-anak ini.” Padahal, mungkin anak-anak jaman sekarang sudah punya referensi dan kemampuan jauh di atas yang kita semua sangka.
    Pendapat saya dan ayah saya pun terbukti saat kami menggelar sebuah audisi kecil-kecilan di studio kami bulan Januari tahun lalu. Kami mengundang beberapa anak yang direkomendasikan oleh guru-guru musik, sekolah musik, teman musisi ayah saya, dan juga beberapa anak dari musikal laskar pelangi yang ayah saya garap. Kami pun terkejut saat melihat seorang anak berumur 12 tahun mahir bermain piano jazz sambil bernyanyi lengkap dengan scating/improvisasi. Ada juga yang datang dan bernyanyi dengan cengkok blues yang mencengangkan. Lalu, ada juga gadis berumur 11 tahun yang bernyanyi sambil bermain piano lagu Adele. Saya dan ayah saya pun terus-terusan dibuat tercengang – walau beberapa kali di audisi berikutnya saya hanya mengawasi audisi lewat skype atau dikirimi audio hasil audisi lewat email karena saya sedang di Birmingham. Setiap anak yang datang untuk audisi menyanyi dengan begitu baik, namun pada akhirannya saya dan ayah saya memilih 13 anak – dari sekitar 200 anak yang ikut audisi - yang menurut kami memiliki kemampuan musik “DI ATAS RATA-RATA” anak seumurnya. Mereka adalah Rafi Daeng, Noni, Kanya, Sensen, Ari, Woro, Dian, Naomi, Rara, Dea, Moses, Sabian, Christo. Masing-masing dari mereka memiliki keunikan dan warna tersendiri, beberapa anak pun akhirnya kami buat menjadi sebuah group untuk menyatukan kekuatan mereka – AOREA (Naomi, Rara, Dea) dan Boy Sopranos (Moses, Sabian, Christo).
    Saya dan ayah saya pun membuatkan album untuk mereka, dan tidak main-main, kami membuatnya dengan kualitas yang cukup tinggi melibatkan musisi-musisi hebat di tanah air dan bahkan orkestra di Praha. Kami melakukan ini karena kami ingin talenta bernyanyi dan bermusik mereka yang sudah hebat menjadi lebih hebat karena didukung oleh produksi musik yang hebat juga. Begitu juga untuk konser mereka yang digelar di Balai Sarbini tanggal 15 Juni kemarin. Saya dan ayah saya meminta bantuan dari tangan-tangan hebat om Jay Subjakto, tante Inet Leimena, tante Ria Sirdjono, om Taba Sanchabachtiar, dan masih banyak lagi yang memang selalu terlibat dalam konser-konser besar di Indonesia sini.
    Intinya, saya dan ayah saya ingin talenta anak-anak ini dianggap serius karena mereka ini memang pantas didukung dan disorot. Saya banyak gembar-gembor tentang project ini, bukan semata-mata karena ini adalah project pribadi saya, tetapi lebih karena saya bangga dengan anak-anaknya. Jika di umur yang semuda ini mereka sudah memiliki kemampuan begitu baik, gimana nantinya saat mereka dewasa? Saya dan ayah saya juga ingin potensi musik anak Indonesia lebih dilirik di kancah internasional. Selama ini, negara di Asia yang dianggap memiliki talenta bernyanyi yang hebat – baik untuk orang dewasa maupun anak-anak – biasanya adalah Filipina. Saya percaya, bahwa Indonesia sesungguhnya tidak kalah.
    Jika tidak percaya, silakan lihat video-video mereka di youtube http://www.youtube.com/channel/UCnOfNLENZEvv-6y6YMYU5bQ dan beli albumnya. :)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar